Friday, April 17, 2009

Berdebu (Breeze)

Maaf ya terlambat

aku bertemu teman lamaku
dan terlalu banyak bicara dengan teman senantiasaku

masih seperti dulu ya
cuma kosong tak berbilang

tidak bisa kujanjikan bicaraku, tapi

peduli itu tak harus berdua kan?

Wednesday, May 07, 2008

Untuk Satu

ambil semua!
hisap darah
hirup langit
tatap matahari
dengarkan bisikin rumput dan pohon
bahkan cicipi bayangan

semua hanya untuk satu...kadang..
tidak..satu!

tak mau selalu tunggu lahirnya
selalu tunggu awalnya

Wednesday, December 12, 2007

(Breeze) Kanvas

Pagi...putih abu-abu hijau kuning
putih sepi abu-abu abu-abu sepi
biru biru
merah kuning hijau abu-abu merah kuning
merah abu-abu
biru?
aku eksis
aku kuasa

Sunday, November 04, 2007

Splash

Dalam 5-10 tahun ke depan mungkin semua kebutuhan elektronik yang berhubungan dengan komunikasi dan keseharian, akan terintegrasi di baju yang kita pakai. Tenaga, sinyal, akses dll tentu akan mudah karena saat itu, gelombang wimax tergantikan dengan sebuah gelombang baru yang satu tapi terbagi sesuai dengan operasi dasarnya. Manusia akan makin dinamis dan efisien dalam menjalani kehidupan.

Saturday, October 13, 2007

1428 H

Satu lagi, hari tempat semua emosi dan fisik bercampur. Merayakan dengan lebih sebuah ujian diri. Yang terlupa, makna itu semakin hari semakin jauh, walau mungkin kembali ke tempat yang lebih baik. Kenapa tidak memahami dahulu sebelum berani berpesta? Usaha menjadi diri untuk diri pun melebihi. Apapun itu, semangat adalah awal ataupun bahan bakar yang tersisa, untuk kembalinya sebuah makna.

Monday, May 28, 2007

(Breeze) Vespa di tepi jalan

setiap hari vespa itu selalu ada
berdiri dengan tunduk pada tuannya

entah apa yang membuatnya menunggu sendiri seperti itu
hanya ada rumput dibawahnya
juga jalanan disampingnya
yang berdesing tak terlalu ramai

mungkin ia harus teriak untuk minta ditemani
bahkan pada jalan tol disana
ataupun jembatan disitu
pasti sepi dirasanya

apa yang terjadi sampai ia menunggu

kewajiban atau kebetulan pun bertemu
menunggu dan tetap patuh
sampai ada waktu atau selamanya?
selama ia bertuan

esok hari untuk vespa di tepi jalan

Monday, April 23, 2007

Akar Identitas

Seperti ketika seorang pelukis menghasilkan sebuah maha karya. Nampaknya, semakin menyebar ke dalam keseharian setiap manusia.

Apa yang tidak ingin dimiliki oleh kita? Keinginan itu sudah eksis sejak pertama kali makhluk hidup ada. Mungkin nama marx tidak akan muncul ke permukaan jika tidak ada "konsep" sifat ini.

Melihat apa yang ada sekarang, semua ingin ada akar identitas. Setiap individu harus memiliki apa yang tidak dimiliki yang lain. Selama ini menyangkut identitas sebuah ekspresi atau karya, tentu akan ssangat baik dan menghasilkan banyak hal baru. Tapi tidak jika semata untuk kesukaan subjektif, keinginan subjektif. Positif atau negatif pun ada porsinya. Sesuatu yang baik bagi sebuah maha karya artis atau seniman, juga sebuah produsen barang. Untuk masyarakat? Hanya sampai dikonsep 'trend". Akhirnya apa yang seharusnya memang dibuat dan yang harus dibiarkan melebur.

Mengikuti atau membuat standar? Itu adalah masalah kita semua.